Jangan pernah merindukan sesuatu secara berlebihan. Karena yang demikian itu menimbulkann kegelisahan yang tak pernah padam. Seorang musim akan bahagia ketika dia dapat menjauhi keluhan, keresahan , kesedihan, dan termasuk kerinduan. Demikian pula ketika ia dapat mengatasi keterasingaan, keterputusan dan keterpisahan yang dikeluhkan. Betapapun yang demikian itu adalah tanda kehampaan hati.
"Tidakkah kamu melihat orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ?" (QS. Al-Jatsiah : 23)
Akulah yyang menarik ujung kematian itu. Siapakah yang akan dituntut, ketika si korban sendiri yang terdakwa?
Maksud bait sair ini adalah kita berhak merasakan sakit dan menderita, sebab kita adalah penyebab utama semua yang terjadi.
Seorang yang berasal dari Andalusia menyombongkan dirinya karena dapat merasakan kebahagiaan yang melebihi batas.
Sebelum aku , orang mengeluh berat berpisah dan ketakutan muncul pada yang mati dan yang hidup. Jika rusuk-rusukku menghimpun, maka aku tidak akan lagi mendengar dan melihat.
Bila saja diantara tulang-tulangnya terhimpun ketakwaan, dzikir kesadaran rohani dan Illahiyah maka kebenaran akan bisa dicapai. Disamping itu bukti akan semakin jelas dan kebenaran akan terlihat.
"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa jika mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalaha-kesalahannya". (QS. Al-A'raaf 200-201)
Ibnu Qoyim telah memberi terapi yang manjur tentang masalah ini.
Rasa suka yang berlebihan itu banyak sebabnya:
1. Hati yang tak terisi rasa cinta, rasa rasa syukur dan dzikir kepada Allah.
2. Membiarkan mata jalang. Mengumbar mata adalah jalan yang menghantarkan pada kesedihan dan keresahan. Jika kau liarkan matamu kepada semua mata, maka semua pemandangan akan membuatmu lelah. Kau lihat pemandangan tapi tak keseluruhan dapat kau tatap dan kau resapi maknanya.
3. Meremehkan ibadah, dzikir, doa, dan sholat nafilah.
Adapun obatnya adalah sebagai berikut:
1. Berusaha untuk selalu berada di pintu-pintu ibadah dan memohon kesembuan kepada yang Maha Agung.
2. Merendahkan pandangan dan menjaga kemaluan.
3. Menjauhkan hati dari hal-hal yang bisa mengikat dan berusaha melupakannya.
4. Menyibukkan diri dengan amal sholeh dan berguna.
5. Menikah secara Syar'i.
"Dan, diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadaNya". (QS. Ar-Ruum : 21)
Rosululloh bersabda: "Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian yang sudah mampu untuk menikah, hendaklah meniikah".
"Tidakkah kamu melihat orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ?" (QS. Al-Jatsiah : 23)
Akulah yyang menarik ujung kematian itu. Siapakah yang akan dituntut, ketika si korban sendiri yang terdakwa?
Maksud bait sair ini adalah kita berhak merasakan sakit dan menderita, sebab kita adalah penyebab utama semua yang terjadi.
Seorang yang berasal dari Andalusia menyombongkan dirinya karena dapat merasakan kebahagiaan yang melebihi batas.
Sebelum aku , orang mengeluh berat berpisah dan ketakutan muncul pada yang mati dan yang hidup. Jika rusuk-rusukku menghimpun, maka aku tidak akan lagi mendengar dan melihat.
Bila saja diantara tulang-tulangnya terhimpun ketakwaan, dzikir kesadaran rohani dan Illahiyah maka kebenaran akan bisa dicapai. Disamping itu bukti akan semakin jelas dan kebenaran akan terlihat.
"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa jika mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalaha-kesalahannya". (QS. Al-A'raaf 200-201)
Ibnu Qoyim telah memberi terapi yang manjur tentang masalah ini.
Rasa suka yang berlebihan itu banyak sebabnya:
1. Hati yang tak terisi rasa cinta, rasa rasa syukur dan dzikir kepada Allah.
2. Membiarkan mata jalang. Mengumbar mata adalah jalan yang menghantarkan pada kesedihan dan keresahan. Jika kau liarkan matamu kepada semua mata, maka semua pemandangan akan membuatmu lelah. Kau lihat pemandangan tapi tak keseluruhan dapat kau tatap dan kau resapi maknanya.
3. Meremehkan ibadah, dzikir, doa, dan sholat nafilah.
Adapun obatnya adalah sebagai berikut:
1. Berusaha untuk selalu berada di pintu-pintu ibadah dan memohon kesembuan kepada yang Maha Agung.
2. Merendahkan pandangan dan menjaga kemaluan.
3. Menjauhkan hati dari hal-hal yang bisa mengikat dan berusaha melupakannya.
4. Menyibukkan diri dengan amal sholeh dan berguna.
5. Menikah secara Syar'i.
"Dan, diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadaNya". (QS. Ar-Ruum : 21)
Rosululloh bersabda: "Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian yang sudah mampu untuk menikah, hendaklah meniikah".
No comments:
Post a Comment